Siapapun yang pernah melihat Jembatan Barito, pasti merasakan kemegahan Jembatan yang pernah menjadi jembatan gantung terpanjang di Indonesia ini.
Jembatan Barito menghubungkan tepi barat Sungai Barito di Kecamatan Anjir Muara dan tepi timur Sungai Barito di Kecamatan Alalak dekat Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan.
Pada peresmian tahun 1997, Jembatan Barito benar-benar menjadi jembatan kebanggaan warga Kalimantan Selatan, khususnya warga Barito Kuala. Jembatan Barito diresmikan pada tanggal 24 April 1997 oleh Presiden Suharto. Secara administratif, jembatan ini sebenarnya berada di wilayah Kabupaten Barito Kuala dan berjarak 15 km dari Kota Banjarmasin atau sekitar 30-40 menit perjalanan dengan motor atau mobil.
Jembatan Barito memiliki panjang 1.082 meter dimana bentangan pertama melintasi Sungai Barito memiliki lebar 800 meter dan bentangan kedua yakni di Pulau Bakut selebar 200 meter. Jembatan Barito terdiri dari jembatan utama sepanjang 902 meter, dan jembatan pendekat 180 meter, dengan lebar 10,37 meter. Itulah mengapa Jembatan Barito masuk kedalam 10 besar jembatan terpanjang yang ada di Indonesia.
Jembatan Barito juga menjadi akses penghubung atau Jalan utama lintas Trans Kalimantan dari Banjarmasin menuju ke Palangkaraya ibu kota Provinsi Kalimatan Tengah maupun sebaliknya. Nama lain dari Jembatan Barito adalah Jembatan Pulau Bakut mengingat jembatan ini melintas di pulau kecil yakni Pulau Bakut. (*)